BBNI: Profil & Analisis Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Apa Itu BBNI?
BBNI adalah ticker saham untuk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, salah satu bank pemerintah terbesar di Indonesia. Bank ini menyediakan berbagai layanan perbankan termasuk consumer banking, corporate banking, wealth management, serta anak usaha di bidang syariah, pembiayaan, sekuritas, dan asuransi.
Sejarah Singkat & Struktur
- Didirikan pada 5 Juli 1946 sebagai Bank Negara Indonesia, awalnya berfungsi sebagai bank sentral sekaligus bank umum.
- Seiring waktu, berubah status menjadi bank umum milik negara dan menjadi perusahaan publik (persero) yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX).
- Kantor pusat berada di Grha BNI, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1, Jakarta Pusat.
Kinerja Keuangan & Saham Terbaru
Berikut ringkasan data terkini terkait saham BBNI dan kinerjanya:
- Harga Saham Hari Ini - Sekitar Rp 4.520 per lembar. (BNI)
- Harga Open / High / Low - Open ~ Rp 4.430, High ~ Rp 4.530, rentang harian sekitar Rp 4.480–4.600. (BNI)
- Rentang 52 Minggu - Antara Rp 3.610 – Rp 5.850. (Investing.com Indonesia)
- Market Cap / Saham Beredar - Saham beredar sekitar 37,26 milyar lembar & kapitalisasi pasar mendekati Rp 167,66 triliun.
- Perubahan Harga Tahun ke Tahun (YoY) - Sekitar −19,6% (penurunan dibandingkan tahun lalu).
- Laba Kuartal I 2025 - Rp 5,4 triliun. Pertumbuhan tahunan kecil, sekitar +1% YoY.
- Rasio Keuangan Penting - NPL sekitar 2%; ROE sekitar 12,8%; pendapatan bunga bersih hingga Mei 2025 sebesar Rp 15,73 triliun.
Kelebihan & Tantangan
Kelebihan
- Bank BUMN kuat – dukungan pemerintah sebagai pemegang saham utama memberikan kepercayaan dan stabilitas.
- Diversifikasi usaha – ada segmen syariah, asuransi, pembiayaan, sekuritas, dan unit anak usaha lain yang membantu menambah sumber pendapatan selain dari bunga.
- Manajemen biaya – di Kuartal I 2025, operasional BBNI relatif terkendali, pertumbuhan biaya operasional masih ringan.
Tantangan
- Margin bunga menurun karena imbal hasil aset (terutama eksposur valuta asing) dan tekanan biaya bunga.
- Kinerja saham vs. puncak masa lalu – saham sempat mencapai harga lebih tinggi, lalu turun cukup signifikan; volatilitas menjadi perhatian bagi investor jangka pendek.
- Tingkat NPL meskipun masih di kisaran yang “relatif aman”, tetap perlu dijaga agar tidak melebar, terutama dalam kondisi ekonomi makro yang menantang.
Prospek & Rekomendasi
- Prospek: BBNI diperkirakan masih memiliki peluang bagus, terutama jika ekonomi domestik tetap stabil, suku bunga tidak membebani, dan pemerintah terus mendorong kredit kepada sektor produktif. Efisiensi operasional dan pendapatan non-bunga bisa menjadi kunci pertumbuhan ke depan.
- Rekomendasi:
- Untuk investor jangka panjang yang nyaman dengan sedikit risiko, BBNI bisa menjadi pilihan karena fundamental yang masih kuat dan valuasi yang terlihat tidak terlalu mahal dibanding potensi pertumbuhan.
- Untuk trader jangka pendek, perlu waspada terhadap fluktuasi margin bunga dan reaksi pasar terhadap kondisi ekonomi makro dan regulasi perbankan.